Kamis, 31 Januari 2013

ACUL DITEMUKAN TERAPUNG



Kendari, 31/1 --- Operasi pencarian Acul (20) korban yang tenggelam sejak Tanggal 29/1 Pkl 21.00 wita di dermaga pelabuhan perikanan Samudera kota Kendari pada Kamis, 31/1 pkl 06.25 akhirnya membuahkan hasil. Korban dalam keadaan terapung pada saat ditemukan ±200M dari tempat awal korban tenggelam.

Setelah korban dievakuasi oleh Tim Basarnas Kendari di bantu masyarakat sekitar serta keluarga korban akhirnya jenazah korban langsung di bawa ke Rumah Sakit Prov. Sultra untuk kemudian dilakukan pemulasan jenazah yang selanjutnya akan diterbangkan menuju Kab. Majene oleh pihak keluarga. Seperti yang diberitakan sebelumnya Acul tenggelam pada 29/1 lalu saat hendak melepas tali yang membelit baling-baling kapal dimana dia bekerja sebagai salah satu ABK kapal tersebut yang saat itu sandar dipelabuhan perikanan samudera untuk membongkar muatan berupa ikan hasil tangkapan mereka selama melaut.

Dengan ditemukannya korban maka operasi pencarian terhadap tenggelamnya ABK  KMN Adidas di pelabuhan Perikanan Samudera Kendari resmi ditutup.


SELURUH ABK KM HERLING DITEMUKAN SELAMAT



Kendari, 30/1 --- KM Herling  GT 30 yang bertolak dari pelabuhan Lapulu pada Tanggal 18/1 lalu menuju Pulau Menui dengan 13 awak diatasnya dilaporkan telah lost contact oleh Bpk. Nasir perwakilan dari pihak pemilik kapal dikendari, menurut ETA (Estimated Time of Arrival) harusnya kapal pencari ikan tersebut telah tiba kembali di Kendari pada Tanggal 25/1 lalu namun sampai dilaporkannya musibah itu ke Kantor SAR Kendari pada Tanggal 28/1 tak kunjung ada kabar dari Nahkoda maupun awak kapal yang dimaksud.

Berdasarkan laporan tersebut Kepala Kantor SAR Kendari Jafar Henaulu pada 29/1 mengerahkan personilnya dengan menggunakan Kapal penolong RB 210 Kendari menuju timur laut Pulau Menui yang sebelumnya Rigid Inflatable Boat (RIB) beserta personil Pos SAR Wakatobi sudah terlebih dahulu menyisir kearah utara Pulau Wanci namun tidak membuahkan hasil dan menghentikan pencarian untuk sementara, setelah operasi pencarian kembali dilanjutkan lagi keesokan harinya 30/1 Tim berhasil mendapatkan koordinat keberadaan KM Heling tersebut dari KM Anugerah yang kebetulan pada saat itu melintas saat hendak berlayar menuju Bitung Sulawesi utara sehingga sempat menarik kapal naas tersebut dan mengikatkatkannya pada sebuah Rompong (tambak apung) dan pada saat itu pula baru diketahui KM Heling ternyata mengalami Mati Mesin sehingga tidak dapat melanjutkan pelayarannya kembali ke kendari.

Setelah menempu jarak 65 Mil ke arah timur Pulau Menui tepatnya dikoordinat yang telah didapatkan RB 210 dari KM Anugerah yakni 03 33 S - 124 15 E Tim berhasil menemukan KM Herling yang telah 5 hari lost contact terikat pada sebuah Rompong, namun setelah dilakukan negosisasi hanya 7 dari 13 awak yang bersedia untuk di evakuasi oleh Tim sedangkan beberapa awak lainnya termasuk Nahkoda KM Herling lebih memilih untuk menunggu KM Ingkamina (kapal penarik) yang akan didatangkan oleh pemilik KM Herling dari kendari untuk menarik kapal naas tersebut kembali ke Kendari.

Rabu, 30 Januari 2013

ABK KM ADIDAS TENGGELAM DIPELABUHAN



Kendari, 30/1 --- Sebelum dilaporkan tenggelam oleh Arsanto kepada Kantor SAR Kendari via telepon 0401-3196 557 (No layanan Marabahaya Kantor SAR Kendari), Asrul (20) yang kerap disapa Acul oleh teman sesamanya ABK dimana dia bekerja sebagai salah satu ABK di KM Adidas masih terlihat sibuk membongkar muatan kapal yang berupa ikan segar di Pelabuhan perikanan Samudera kota Kendari hasil tangkapan Acul dkk selama mereka melaut. Saat Acul sibuk membongkar muatan diatas kapal tanpa disengaja tali yang berfungsi sebagai tali jangkar melilit baling-baling kapal tersebut sehingga Juragan (sebutan bagi nahkoda kapal tersebut) memerintahkan tiga anggotanya untuk melepas tali yang melilit baling-baling kapalnya termasuk diantaranya Acul korban yang dilaporkan tenggelam sedangkan Akbar  dan Karasong selamat dan masih bisa memberikan keterangan perihal kejadian yang menimpa rekannya itu.

Menurut salah satu rekan Acul yang selamat mengatakan, dia masih sempat terlihat pada saat naik setelah menyelam untuk tarik nafas setelah itu dia turun lagi dan sampai saat ini belum naik-naik juga, ungkap sang sahabat kepada beberapa awak media.


Diketahui KM Adidas merupakan kapal penagkap ikan yang berasal dari Kab. Majene Sulawesi Selatan, peristiwa naas yang menimpa salah satu ABK kapal tersebut terjadi pada Tanggal 29/1 Pkl 21.00 Wita di Dermaga perikanan Samudera Kendari. Hingga berita ini diturunkan Kantor SAR Kendari telah menurunkan satu tim penyelam juga dibantu oleh seorang penyelam tradisional masih melukakan pencarian disekitar TKM (tempat kejadian musibah) sejak pagi tadi dengan radius 25 meter dari Datum (titik duga), dilaporkan juga jarak pandang penyelaman hanya mencapai 2 meter dikarenakan daerah sekitar TKM itu berlumpur, sedangkan kedalam mencapai 3 sampai 7 meter.

Post By: Humas Basarnas Kendari/RisYud


Kamis, 17 Januari 2013

PENCARIAN KORBAN KAPAL TENGGELAM DI PERAIRAN PULAU BINONGKO

Foto by : Aris/ Humas Basarnas Kendari
Foto by: Humas Basarnas Kendari

Kendari, 17/1 --- Seperti yang diberitakan sebelumnya KM Kembang Doa yang berlayar dari Maumere tujuan Wanci tenggelam di perairan Pulau Binongko pada Minggu, 13/1 lalu hingga kini telah memasuki hari ke empat semenjak dilaporkan tenggelam dan masih terus diupayakan pencariannya oleh Tim SAR Gabungan yang terdiri personil Pos SAR wakatobi, Polres Wakatobi, Pos AL Wanci serta keluarga korban dan juga dari pihak perusahaan pemilik kapal naas tersebut.


Hari ini Kamis, 17/1 pencarian para awak kapal Kembang Doa yang di Nahkodai oleh Empeng bersama Sembilan ABK lainnya dilakukan dengan menggunakan sebuah Helicopter Jenis BO 105 PK-EAC milik perusahaan penerbangan Air Transport Service, hal ini dilakukan guna memperluas search area (Area Pencarian) yang berapa hari sebelumnya konsentrasi pencarian dipilih dengan menempuh jalur laut dengan menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB) milik Pos SAR wakatobi, Kapal nelayan setempat serta kapal patroli 642 milik Mabes Polri yang kebetulan pada saat ini melakukan patroli keamanan laut diperairan Sulawesi tenggara.

Saat ditemui di Pos SAR wakatobi SMC (SAR Mission Coordinator) Basrano, SE juga selaku Kasubsi Operasi Kantor SAR Kendari mengatakan, pencarian yang dilakukan hari ini memang telah diperluas hingga 56 NM dari pulau Moromahu arah tenggara Pulau Binongko dengan menggunakan Helicopter namun belum juga ada tanda-tanda keberadaan para awak kapal tersebut, pencarian seluruh korban tentu akan terus kami dilakukan hingga hari ke-7 semenjak dilaporkan kapal tersebut tenggelam namun demikian bila ada tanda akan diketemukannya para korban operasi SAR ini jelas akan kita lanjtukan kembali, jelasnya. 



---Post By: humas Basarnas Kendari/RisYud---

Rabu, 16 Januari 2013

KAPAL PEMUAT PAKAIAN BEKAS TENGGELAM DI PERAIRAN PULAU BINONGKO


Foto Ilustrasi
Kendari, 16/1 --- Semenjak dilaporkan tenggelam Pada Minggu, 13/1, KM Kembang Doa hingga saat ini masih dilakukan pencarian dan belum menghasilkan tanda-tanda akan ditemukannya kapal naas tersebut.

Diketahui, KM Kembang Doa dengan yang berukuran 144 GT berlayar dari Maumere tujuan Wanci dengan memuat Pakaian bekas (RB) di nahkodai oleh Empeng bersama Sembilan orang awak kapal lainnya tenggelam di perairan Pulau Binongko Wakatobi Pada Minggu, 13/1 akibat cuaca buruk, tidak diketahui pasti posisi kapal tersebut namun menurut salah satu keluarga korban yang melaporkan kejadian tersebut kepada Reppind  (Korpos SAR Wakatobi ) bahwa dia sempat berkomunikasi via telepon dengan salah seorang awak kapal tersebut dan memberitahukan posisi kapal terakhir berada di 18 Mil Arah Timur Pulau Binongko. berdasar laporan itulah Tim SAR gabungan yang terdiri dari Pos SAR Wakatobi, Pos AL Wanci, Pos Polair Wanci juga keluarga masing-masing korban masih melakukan pencarian namun sampai berita ini diturunkan Rabu, 16/1 belum membuahkan hasil.

Sesuai perakiraan tinggi gelombang yang diperolah dari BMKG Kendari ketinggian gelombang pada tanggal 13/1 lalu mencapai 2-3 meter akan terjadi di perairan Bau-Bau, perairan Pulau Wakatobi, perairan Menui juga Kendari bahkan peringatan akan cuaca buruk telah dikeluarkan oleh pihak BMKG Kendari itu sendiri.
Dalam kesempatannya, Basrano, SE Kasubsi Operasi Kantor SAR Kendari bertindak selaku SMC (SAR Mission Coordinator) dalam penanganan Operasi SAR terhadap Tenggelamnya KM Kembang Doa ini berharap agar semua unsur yang terlibat dalam operasi ini tetap waspada akan cuaca buruk yang sama-sama kita ketahui merupakan penyebab tenggelamnya kapal pemuat RB tersebut, “pencarian masih akan terus dilakukan beberapa hari kedepan hingga seluruh korban ditemukan” ungkapnya.

---Post By: Humas Basarnas Kendari/risYud---
 
Basarnas Kendari Blog Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template