Kamis, 31 Mei 2012

BANJIR BANDANG DI UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI



Kendari, 31/5 --- Informasi yang diterima dari salah satu anggota BPBD Prov. Sultra bahwa banjir bandang terjadi Pada 31/5 pagi Pukul 10.20 Wita beberapa rumah warga rusak parah serta 5 orang warga diduga hanyut terbawa arus, setelah informasi tersebut dihimpun dan dilakukan Preecom benar adanya kejadian bencana banjir tersebut, Tim Rescue Kantor SAR Kendari dengan menggunakan satu unit Rescue Truck dan membawa Dua unit Rubber Boat (perahu karet) bergegas menuju ke tempat kejadian bencana dipimpin langsung oleh Kepala Potensi dan Operasi Kantor SAR Kendari Basrano, SE. yang bertindak sebagai koordinator SAR khususnya evakuasi korban dalam penanganan musibah banjir bandang tersebut. setibanya di TKM pencarian serta pertolongan terhadap ke lima korban dilakukan, lima orang warga yang menjadi korban banjir bandang tersebut berhasil diselamatkan namun satu diantaranya meninggal dunia, satu lagi menderita luka parah.


Sebelum bencana banjir ini terjadi peringatan telah dikeluarkan oleh pihak BMKG Kendari bahwa satu minggu kedepan curah hujan akan meningkat diwilayah Prov. Sulawesi Tenggara khususnya, tingginya gelombang laut mengakibatkan Sungai Wanggu yang terletak tidak jauh dari kampus universitas haluoleo ini meluap dan terjadilah bencana banjir dan langsung menghanyutkan beberapa rumah warga yang bermukim dibantaran sungai tersebut.

Selain Tim Rescue Kantor SAR Kendari, dilokasi juga sudah terlihat dua unit Ambulance milik PMI Cab. Kendari yang sudah siap mengangkut semua korban menuju rumah sakit guna mendapatkan penanganan yang lebih lanjut, satu buah dapur umum serta tenda pengungsi yang sengaja dibangun oleh Tagana Dinsos Prov. Sultra dibantu beberapa potensi SAR diantaranya dari SAR Unhalu, Mahacala, dan Fakultas Kedokteran Unhalu dibawah koordinasi langsung BPBD Prov. Sultra.



Dalam evaluasi akhir dari seluruh rangkaian kegiatan “Simulasi Penanganan Bencana Banjir” ini diketahui bahwa Ego sektoral masih mendominasi dalam kegiatan ini namun terlepas dari itu semua kegitan tersebut dinilai sukses karena tidak adanya permasalahan maupun kendala yang timbul baik pada saat evakuasi korban sampai dengan keseluruhan warga diungsikan ke tenda pengungsian’ ungkap Basrano, SE. koordinator SAR di lokasi sebelum menutup kegiatan ini, beliau juga menegaskan akan arti pentingnya koordinasi diantara seluruh pihak yang terlibat pada saat terjadi bencana maupun musibah yang disimulasikan saat  ini guna memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat tentunya.



Rabu, 30 Mei 2012

Basarnas Gelar INSARAG Asia-Pacific Regional Earthquake Response Exercise di Padang



PADANG - Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali menggelar event bertaraf internasional. Basarnas dipercaya UN-OCHA dan Sekretariat International Search and Rescue Advisory Group (INSARAG) sebagai tuan ramah kegiatan "INSARAG Asia-Pacific Regional Earthquake Response Exercise Tahun 2012" dan "INSARAG Guideline Workshop and Methodology". Event yang diikuti 120 peserta dari 22 negara Asia Pasifik tesebut berlangsung selama 3 hari, 29 Mei - 1 Juni 2012. Tempatnya di Pangeran Beach Hotel, Padang, Sumatera Barat.




INSARAG adalah organisasi SAR internasional khusus menangani pencarian dan pertolongan perkotaan atau Urban Search and Rescue (USAR). Tujuannya adalah “Strengthening the Effectiveness and Coordination of International Urban Search and Rescue Assistance”. Pada latihan bersama ini, Basarnas diharapkan mampu menunjukkan eksistensi dan kompetensinya dalam hal USAR serta familiarisasi dan mengimplementasikan prosedur operasi SAR seperti yang tertuang dalam INSARAG Guidelines.
Basarnas sebagai focal poit dan instansi lainnya sebagai tim pendukung. Instansi lain yang terlibat dalam kegiatan ini diantaranya TNI, Polri, Kementrian Luar Negeri, BNPB, Ditjen Bea Cukai, Ditjen Imigrasi, Kementrian Keuangan, PMI dan Kementrian Hukum dan HAM.
Diharapkan, Basarnas mampu memenuhi kualifikasi IEC (INSARAG External Classification) dan mendapatkan sertifikasinya sehingga kapasitas dan kapabilitas tim USAR Basarnas bisa disejajarkan dengan tim USAR dari negara-negara lainnya.

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya TNI Daryatmo SIP dalam sambutannya menekankan pentingnya kerjasama lintas sektoral dan luar negeri.  "Saya berharap kegiatan ini  dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi baik dalam lingkup nasional, regional, maupun internasional," katanya.

Kabasarnas juga berpesan agar kegiatan tersebut menjadi wahana untuk saling bertukar pikiran, berbagi wacana yang dapat memberikan kontribusi yang positif dan konstruktif dalam upaya peningkatan mutu pelayanan dalam penyelenggaraan operasi USAR di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Basarnas juga  mensosialisasikan program "SAR Goes To School" di Sumatera Barat. Program ini telah dilounching pada pertemuan INSARAG pertama di Bali tahun lalu. Program ini telah disosialisasikan di sejumlah daerah dan targetnya ke seluruh Indonesia. SAR Goes To School ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran kepada masyarakat khususnya kepada anak usia dini tentang SAR.

                                                                                                                                               Sumber : http://www.facebook.com/basarnas

Rabu, 16 Mei 2012

AMBO ASSE TENGEGLAM DI SUNGAI KONAWEHA


Kendari, 16/5 --- Setelah melakukan pencarian terhadap Ambo Asse (21) yang tenggelam di sungai Konaweha tepatnya di koordinat 03° 50’ 05” S – 121° 59’ 06” E selama 3 hari, Tim Rescue Kantor SAR Kendari bersama beberapa Potensi SAR yang terlibat dalam proses pencarian korban antara lain BPBD Kab. Konawe, Polres Konawe, Koramil Lambuya serta masyarakat setempat berhasil menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia, “proses pencarian sempat terhambat oleh karena arus sungai yang deras serta banyak terdapat ranting-ranting pepohonan yang terkadang menyulitkan Tim SAR gabungan untuk melakukan pencarian namun hal itu tidak menjadi kendala yang berarti bagi kami Tim SAR gabungan” ungkap Basrano, SE yang bertindak sebagai kepala Operasi dan Potensi Kantor SAR kendari di posko musibah. Korban ditemukan pada Pukul 13.43 wita berjarak ±2 Km dari TKM (Tempat Kejadian Musibah) pada saat ditemukan oleh Tim Basarnas Kendari korban terlihat tersangkut diantara semak dalam posisi berdiri dengan muka tertunduk ke permukaan sungai.

‘Sumiku tenggelam pada saat hendak menyeberangi sungai dengan cara berenang untuk mengambil penjolo’ karena rencananya mau dipakai untuk memetik coklat yang sudah kuning makanya dia pinjam sama tetangga yang kebetulan kebun kami berseberangn dengan rumah tetangga” kata Ekha istri korban yang baru saja dinikahi oleh Ambe (nama sapaan korban) baru-baru ini. 

Dugaan sementara tenggelamnya korban dikarenakan korban terbawa arus saat berenang disungai yang begitu deras sehingga tidak mampu lagi untuk menggapai tepian sungai tersebut.

Setelah korban di evakuasi menggunakan Rubber Boat (perahu karet) milik Basarnas kendari, korban langsung diserahkan kepada pihak Polres Konawe untuk selanjutnya diberikan penanganan yang lebih lanjut. Dengan demikian operasi pencarian terhadap Ambo Asse di sungai Konaweha ditutup.

Gunakanlah alat pengaman diri jika hendak beraktifitas karena ‘Keselamatan Bukanlah Suatu Hal Yang Kebetulan’

--- Humas Kantor SAR Kendari/RisYud ---
 
Basarnas Kendari Blog Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template